SMAK Dago Adalah Aset Negara Yang Harus Terus Di Jaga Agar Tidak DiDuduki Oleh Oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab

Jakarta | Sinar Banua – Sekolah yang pernah menjadi tempat bertemunya kisah cinta Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Besari yakni SMAK Dago, Bandung , Jawa Barat kini keadaan sekolah tersebut meresahkan karena adanya kasus sengketa tanah antara YBPSMKJB atau SMAK Dago dengan PT Graha Multi Insani (GMI).

Dr. Benny Wullur, S.H., M.H. Kes selaku kuasa Hukum dari YBPSMKJB atau SMAK Dago mengatakan ;”Tanah yang awalnya baik-baik saja di pegang oleh YBPSMKJB tiba-tiba pada tanggal 27 Juli 2024 dimasukin oleh sekelompok ormas atas yang mengatakan perwakilan dari PT GMI”, ujar Benny pada saat Press Conference di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa(13/08/2024).

“Akibat datang ormas yang menduduki lahan sekolahan tersebut untuk proses mengajar belajar sempat mengalami gangguan beberapa saat tetapi bersyukur dari pihak kepolisian bisa dapat mengatasi permasalahan tersebut hingga saat ini untuk proses mengajar belajar sudah berjalan normal baik kembali”, ungkap Benny

Kita dari pihak SMAK Dago saat masih mempunyai rasa khawatir takut ormas tersebut kembali datang lagi dan kita juga sudah meminta bantuan dari kepolisian untuk mengamankan SMAK Dago dari segala gangguan yang membahayakan, kata Benny

Kita pihak dari SMAK Dago yang diberikan hak untuk mengelola tanah negara ini. Kompensasi pada negara sudah beres dan lunas,” ungkap Benny Wullur.

Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) yang mengaku mendapat kuasa menguasai tanah tersebut, telah dikalahkan oleh pihak yayasan SMAK Dago. PLK terbukti saat ini tidak miliki legal standing atas kepemilikan lahan di SMAK Dago.

“Artinya, kalau PT GMI yang diduga mengaku-ngaku sudah beli dari PLK dari tahun 2015 itu hal yang tidak logis. Karena 2017, kita masih ada gugatan dari PLK ke yayasan (SMAK Dago),” katanya.

Untuk diketahui,pada saat SMAK Dago didudukin oleh sekelompok ormas, ratusan massa dari pihak SMAK Dago sempat melakukan aksi unjuk rasa di depan bekas bangunan SMAK Dago, di Jalan Ir. h. Juanda, Kota Bandung, Kamis 8 Agustus 2024.

Dalam aksi massa tersebut mereka meminta pihak yang menduduki lahan bekas SMAK Dago itu meninggalkan lahan tersebut sesuai hasil putusan pengadilan. Mereka beralasan, pengurus yayasan SMAK Dago telah menang di tingkat pengadilan

Massa pun mendesak pihak yang kini menduduki lahan bekas SMAK Dago itu meninggalkan lahan tersebut sesuai hasil putusan pengadilan, karena dinilai sudah tidak ada kepentingan lagi.

Bahkan di saat bersamaan dengan adanya aksi unjuk rasa pada tanggal 8 Agustus 2024 kemarin wakil ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dan beberapa anggota Komisi III DPR RI lainnya, yaitu Moh Rano Alfath, Heru Widodo, Nazarrudin Dek Gam, dan Supriansa juga datang dalam rangka kunker ke SMAK Dago tersebut mengcoba mediasi antara pihak yayasan SMAK Dago dengan pihak yang menduduki lahan sekolah, PT Graha Multi Insani (PT GMI)

Walaupun dalam proses mediasi mereka masing-masing mengklaim atas kepemilikan lahan tersebut, tetapi berdasarkan surat dari Kementerian Keuangan, Habiburokhman menegaskan bahwa lahan SMAK Dago tersebut merupakan aset negara yang harus diselamatkan.

“Intinya adalah adanya surat Kementerian Keuangan. Kami concern terhadap aset negara. Banyak di daerah lain yang kami terima aset negara sekian tahun tiba-tiba dikuasai oleh pihak-pihak tidak jelas,” ujar Habiburokhman di pada saat kunjungannya.

“Karena lahan SMAK Dago ini aset negara, maka untuk itu saya meminta pihak Kejaksaan Tinggi untuk memeriksa lebih lanjut kasus ini dan kami nantinya akan gelar rapat dengan pendapat umum di Komisi III DPR RI demi penyelamatan aset negara,” kata Habiburokhman.

Untuk menghindari adanya kembali keributan akibatan kasus sengketa lahan SMAK Dago , pihak kepolisian masih terus melakukan penjagaan dan memberika garis police line di lahan SMAK Dago.(Rk)